Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

Menulis Cerita Sejarah Pribadi

  Bandung, Kobaran Api Cintaku Dayeuhkolot, 1943 Pagi mulai menyapa, fajar mulai menyingsing di ufuk timur menampakkan sinarnya, mencoba menembus celah-celah rumah yang mayoritas berdinding gubuk. Lubang-lubang yang ada di dinding membuat sinar fajar mudah masuk ke dalam rumah, mencoba menghangatkan pagi yang dingin ini. Ayam jantan milik Mang Aso mulai saling bersahut-sahutan. Saling berlomba, berkokok dengan nyaring meramaikan suasana pagi hari. Aku bergegas keluar kamar setelah selesai memakai baju, mencoba melihat kedaan diluar dan mencari keberadaan emak. Sambil bersandar di kusen pintu, kulihat emak dengan kain samping dililit di pinggang sedang memeras baju sebelum dijemur di kawat yang membentang. Begitulah emak, setiap hari, selepas shalat shubuh, emak akan langsung membawa pakaian kotor ke sungai untuk dicuci. Bukan tanpa alasan emak harus nyubuh sekali untuk mencuci baju, karena jam enam pagi emak harus sudah pergi ke kebun teh milik Baba Athong untuk bekerja. Semenjak a